Bogor, Pelita
Warga Kecamatan Leuwilaiang mengeluhkan kondisi pasar setempat karena pasar selain kumuh, ketika masuk musim penghujan becek dan banjir. Warga pun makin tak nyaman karena tumpukan sampah tampak menggunung di sekitar area pasar.
Hal ini diungkapkan oleh warga setempat, Sumarna (43th), Ia mengaku malas berbelanja di pasar Leuwiliang. Kondisinya kumuh. Selain itu, setiap melintasi wilayah pasar tiada hari tanpa macet, ujarnya.
Maka dari itu, tak sedikit warga yang memilih untuk tidak melintasi daerah pasar. Tapi berhubung jalan alternatif tersebut sempit, otomatis tetap menimbulkan kemacetan. Ia pun jadi meragukan keberadaan pos polisi sebab tidak ikut menyelesaikan kemacetan justru jalan kian macet.
Sebenarnya, sambung dia, dengan kondisi pasar yang sudah lebih lengkap maka lebih bagus. Tinggal penataannya. Baik itu menata agar pasar tidak banjir, sampah pun dikurangi, tandasnya.
Iapun minta agar Pemkab Bogor atau PD Pasar Tohaga menyediakan tempat pembuangan sampah yang lebih banyak untuk pedagang agar sampah tidak dibuang sembarangan dan tidak menumpuk yang akhirnya menimbulkan bau tak sedap. Selain itu patugas pengangkut sampah, juga harus lebih cepat bergerak , agar tidak terjadi penumpukan sampah, jelasnya.
Sementara anggota Komisi A, Dadeng Wahyudi mengatakan sebenarnya sebelum pukul 15:00 WIB angkutan kota (Angkot) tidak boleh lewat daerah pasar. Tapi kalau supir Angkot memberikan Rp 1.000 bisa lolos, ujarnya. Selain itu, ia pun menilai penataannya tidak serius. Sampah dibiarkan menumpuk. Sehingga baunya menyebar kemana-mana. Ini kan berpotensi menimbulkan penyakit katanya. Ia pun mengaku kecewa, sebab pasar yang dibangun dengan modal besar ini kondisinya justru memprihatinkan dan tak jarang terjadi banjir. Masuknya saja sudah mengerikan, tandasnya.
Untuk itu sebagai salah satu anggota dewan yang berasal dari Dapil V menyetujui pembangunan Pasar Leuwiliang. Ia mengimbau agar PD Pasar Tohaga berikut pedagang di pasar ikut menjaga dan merawat pasar. Disamping itu, para pengguna pasar diharapkan mampu memanfaatkan aset pemda tersebut dengan baik.
Buktikan kepada Pemda bahwa kinerja PD Pasar Tohaga lebih baik daripada Dinas Pasar. Tapi sejauh ini semenjak urusan pasar diserahkan pengelolaanya ke PD Pasar belum banyak perubahan, tandasnya.
Padahal jika dilihat dari potensi Pasar Leuwiliang sangat baik. Wilayah pasar termasuk sentral untuk masyarakat Bogor brat dan dapat menjadi pasar percontohan.
Tantangan selanjutnya, sambung Dadeng, bagaimana PD Pasar Tohaga bisa menata PKL. ntuk jalan di trotoar saja sulit karena habis oleh PKL. Nah, untuk mewujudkan pasar yang nyaman perlu ada komitmen dan kemauan bersama untuk merapikan pasar. Iapun berharap PD Pasar Tohaga mempunyai program yang riil dan jelas. Agar kondisi pasar tidak semakin semrawut. Jangan sampai PD Pasar dinilai tidak mampu karena ketidaksiapannya mengelola pasar, katanya.
Direktur Operasional PD Pasar Tohaga Zairi mengatakan pihaknya sudah dan tengah terus berupaya melakukan penataaan. PKL yang di depan pasar itu sudah ditata dan diharapkan masuk ke dalam pasar. Apalagi tak jarang PKL tersebut ternyata sudah memiliki kios di pasar Leuwiliang. Maka dari itu PD Pasar pun meminta mereka untuk kembali ke pasar, katanya.
Mengenai tumpukan sampah, Zairi tak memungkiri. Sampah memang ketika itu sengaja tidak diangkut atau dibersihkan. Sebab jika demikian dikhawatirkan PKL muncul kembali. Jadi kondisi tidak nyaman itu sengaja diciptakan, ujarnya.
Namun, kata ia mengingat PKL sudah masuk ke dalam pasar, sampah pun berangsur diangkut dan dibersihkan. Kondisi pasar pun sudah rapi kembali. PKL diharapkan masuk ke dalam pasar di Blok B, kata Zairi.
Kendati ia mengaku dari 400 PKL baru ada 30-40 persen yang berhasil di relokasi ke dalam pasar. Setidaknya, sambung Zairi, PKL yang sudah berhasil direlokasi tersebut mampu memancing PKL lain untuk dapat masuk ke pasar.
Terkait banjir, menurut Zairi hal itu akibat sampah yang menumpuk. Apalagi sampah semakin menumpuk selepas Lebaran. Namun, sampah sudah berangsur dibersihkan dan diangkut.
Sedangkan untuk mengatasi masalah kemacetan akan dilakukan penataan jalur, pihaknya sudah meminta bantuan Dinas Perhubungan. Kendaranan yang tadinya lurus dialihkan ke jalan pasar. Dengan harapan PKL baru tidak lagi berjamur di sekitar pasar, jelasnya
Ia mengatakan paling lambat seluruh PKL dapat masuk ke dalam pasar Desember 2007. Adapun untuk mencegah PKL baru di sela-sela upaya memasukkan PKL ke dalam pasar, pihaknya akan minta bantuan Satgas dan Muspika setempat beserta instansi yang terkait. (don/ck-58)www.pelita.or.id/baca.php?id=38952
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar